 |
| After the Rain Art | PeakPx |
"Titik tertinggi dari MENCINTAI adalah Mengikhlaskan, Sedangkan Titik tertinggi KEBOHONGAN adalah apa yang kau baca barusan".
Sebenarnya, Aku pernah menjadi orang lain untuk menarik perhatianmu, menyembunyikan jati diri ku dari kejamnya sosial media. Tapi kamu terus-terusan yakin dan nunjukkin kepercayaanmu padaku, ini terkadang membuatku merasa bersalah, di lain sisi aku kerap menyesali hal itu.
Dan yang membuat perasaan ku jadi ajaib adalah, aku gak pernah menyangka bahwa kamu mengerti hal itu dan tetap menerimaku. Pertanyaanku, Terbuat dari apa hati kamu ?.
Dalam irama kehidupan yang berliku, ada sosok kamu wanita penuh keajaiban yang dengan tegar bertahan di samping lelakinya. Kamu adalah pelukis warna-warni dalam langit kelam, pujian yang hidup dalam ketulusan. Dalam setiap sorot matamu, tersemat keberanian yang tak tergoyahkan, dan dalam setiap langkahmu, terukir kisah cinta yang abadi. Mungkin bagimu, cinta adalah seni, dan kamu adalah maestro yang dengan tulus melukiskan melodi kehidupan yang indah dalam hidup aku.
Pahami dulu, saat kamu baca, mungkin kamu berpikir itu sajak yang puitis, yang sebenarnya hanya ungkapan perasaan yang sangat sulit aku utarakan dari bibirku.
"Kalau aku dalam keadaan Ragu, kamu kuatin aku ya. Gitu juga aku, kalau kamu dalam keadaan Ragu, aku juga bakalan nguatin kamunya".
Prinsip itu selalu kita pegang bahkan sampai sekarang hal itu jadi pondasi yang kita tanam sedalam-dalamya.
Kamu tau ?, Aku Menulis Chapter ini saat Hujan mendera di luar sana dengan White Noise nya, di barengi dengan suara dengkuran indahmu yang terlelap dalam pelukan hangatku, gak berhenti aku berucap syukur kamu menjadi milikku.
Kita telah terhubung, Emosi tersatukan Batin, telah saling membutuhkan, Jauh dari hal itu, ada banyak Cerita dan kenangan yang udah kita tinggalkan.
Bahkan saat akhir setelah Hujan.
[ To Be Continued.. ]