Filosofi Teras Stoicism

Foto: Ilustrasi Stoicism


Hallo readers, udah lama ya rasanya aku gak nulis, jadi kangen, Yaa karena selama ini aku pensi sementara dari dunia blogging, selama pandemi Covid-19 banyak waktu yang aku manfaatkan untuk mencari usaha sampingan karena beberapa hal. Duh jadi curhat, haha..
Padahal mau bahas Filosofi Teras Stoicism kan yak 😁.

Guys, Stoicism adalah aliran filosofi yang didirikan oleh Zeno of Citium pada zaman Yunani kuno saat periode helenistik, periode helenistik ini ditandai saat kematian Alexander The Great dan mulai meluasnya kekuasaan kerajaan Romawi.. filosofi ini sempat populer banget pada masanya sampai dengan zaman sekarang, filosofi ini bisa populer karena filosofi ini relevan banget buat digunakan oleh semua orang dan juga gak lekang oleh waktu atau berlawanan dengan ideologi lain, ya filosofi ini bisa dibilang cenderung nggak berlawanan sama kebanyakan aliran, agama atau ideologi ideologi lain, Filosofi ini bisa jadi sangat populer karena ada tiga orang yang keren banget yang membesarkan nama stoicism menjadi gede sekarang.

Nah siapa aja 3 orang itu, 3 orang itu adalah Seneca, Epictetus dan juga Markus Aurelius Ketiganya bergerak di bidang yang berbeda-beda sesuai dengan jalan hidup dan keahliannya masing-masing.

Kita mulai dari Marcus aurelius, Marcus aurelius adalah orang terkuat Pada masa itu, ia adalah Kaisar besarnya Roman Empire, bisa dibilang raja paling tingginya lah dari ke kaisaran Romawi, Nah.. kalo Seneca Iya lah stagement atau bisa juga di bilang pejabat politik PNS di Roma, ia pernah jadi Senator dan juga Advicer bagi Kaisar Roma.

Sementara Epictetus ia adalah seorang budak yang tersiksa sepanjang hidupnya sampai akhirnya ia diasingkan dan akhirnya ia mengajari filosofi stoicism ke masyarakat di sana.
Nah bidangnya kan beda-beda, 3 orang inilah yang menurut gua yang membuat filosofi ini relevan bagi semua kalangan, Ibaratnya kalau lo miskin ya Stoicism jelas bisa sangat membantu lo gitu, kalau lo kaya stoicism juga bisa membantu, kalau mau jadi bijak ya Stoicism juga bisa sangat membantu.

Jadi bisa dibilang filosofi ini tuh nggak punya batasan tertentu bagi penganutnya, karna semua kalangan bisa menerapkan jalan hidup Stoic. kalau di zaman sekarang filosofi ini udah mulai dipopulerkan menjadi filosofi yang mainstream oleh banyak orang, sebut saja Ryan Holiday atau kalau di Indonesia Mungkin lo udah tahu Henry manampiring yang menulis buku filosofi teras, ya buku filosofi teras sebetulnya membahas tentang filosofi stoicism, yang ia translate ke bahasa Indonesia sebagai Filosofi Teras, Nah.. meskipun di judul Artikel ini ada tulisan Filosofi Teras, Artikel ini sebenarnya nggak bakalan ngereview atau ngebahas buku itu, karena gue sendiri sebetulnya belum baca keseluruhan bukunya cuman berapa halaman doang baru gua baca Belum gua selesaiin, Nah makanya di artikel ini gua bakal bahas aja dari pengetahuan yang udah gua punya.

Nah, Kalau berbicara tentang Stoicism secara singkat Stoicism itu sebenarnya mencakup empat hal penting :

Pertama

Bahwa Tuhan dalam bentuk apapun itu akan memberikan perhatian kepada seluruh makhluk hidup dan benda yang ada di dunia ini.

Kedua

Bahwa hidup yang penuh dengan kebijaksanaan atau kebajikan itu penting untuk kebahagiaan kita sebagai makhluk hidup.

Ketiga

Bahwa alam semesta itu bekerja dalam Harmoni dan hidup sesuai dengan harmoni alam semesta adalah hal yang penting.

Keempat

Lalu yang terakhir yang menurut gua paling penting, yang keempat adalah bahwa semua hal yang terjadi itu pasti ada alasannya, semua hal baik atau buruk pasti udah diatur oleh sebuah kekuatan besar, jadi kita sebagai makhluk hidup gak perlu ribet ngurusin hal-hal yang sudah, sedang atau yang akan terjadi.

Nah, Yang ke 4 ini menurut aku merupakan prinsip utama dari Stoicism, Jadi.. meskipun kayak gitu, mempercayai bahwa semua hal pasti ada alasannya tentu gak cukup, kalau gitu terus apa bedanya gitu aliran stoic dengan oknum-oknum agama yang kadang melakukan hal buruk ke sesama manusia ??.. apa bedanya dengan oknum-oknum agama yang tidak melakukan hal baik ??, Nah makanya ada tiga poin sebelumnya yang melengkapi point keempat contohnya yang ke 2 yang menyatakan bahwa hidup yang penuh kebijaksanaan itu adalah hal yang penting, Nah ngomong ngomong tentang kebijaksanaan, kebijaksanaan itu yang kayak gimana sih ??.

Apa yang dimaksud dengan kebijaksanaan dalam konsep Stoic, jadi gini.. sesuai dengan Point yang ke 3 juga bahwa alam semesta itu bekerja dalam harmoni, maka sebagai manusia Kita juga harus bertindak mengikuti Harmoni alam semesta, Jadi dengan kata lain kita itu harus menjadi manusia yang harmonis dengan alam semesta.

Baca Juga: Mengenal Konsep Kebahagiaan Hidup dari IKIGAI

Nah, gimana caranya bertindak sesuai dengan harmoni alam semesta, sebelumnya kita harus tahu dulu apa sih yang membedakan manusia, homo sapiens dengan spesies lain.. kalau kata salah satu filsuf Stoic yaitu Sectus Empiricus, yang membedakan kita dengan makhluk hidup lain adalah pemikiran yang rasional atau kalo bahasa awamnya kita itu punya akal, makhluk hidup lain nggak punya akal, itu kalau kata Sectus Empiricus, dengan kata lain untuk bertindak secara harmonis dengan alam semesta, yang harus dilakukan oleh manusia adalah dengan menggunakan akalnya atau pemikiran rasionalnya, maksudnya kayak gimana ??

Contohnya Gini, kalau kita misal di jalan kita dapat musibah tiba-tiba hilang duit gimana sih orang yang rasional bakal bertindak ??, orang yang rasional tentu nggak bakal ngeluh gitu nggak bakal marah marah atau sedih, mereka tahu bahwa tingkah laku seperti itu adalah tingkah laku yang irasional cuman mengandalkan emosi doang dan gak menggunakan akal dan gak berguna juga gitu, orang rasional mungkin akan berpikir lagi dan mengevaluasi Kenapa sih dia bisa hilang duit, apakah karena duitnya ketinggalan di rumah, atau karena kecerobohan, atau karena ada copet di jalan, intinya orang rasional pasti akan berusaha terlebih dahulu untuk berpikir dengan matang dan mungkin juga mencari uangnya yang hilang tanpa menyesalkan keadaan yang terjadi.

Kalau pun uangnya beneran ilang dan gak bisa ditemuin, orang yang beneran rasional pastinya nggak bakal kesel nggak bakal marah dan gak bakal sedih, Orang rasional tersebut mungkin Justru malah akan bersyukur gitu karena ia diberikan nasib yang baik toh dia pun masih hidup gitu dan masih bisa makan juga masih punya tempat tinggal.

Epictitus aja disiksa sebagai budak selama bertahun-tahun tapi dia masih tetap bisa menggunakan Filosofi Stoic gitu, kalau orang yang rasional cuman hilang uang Doang ya pastinya mereka bakal bersyukur gitu. Kenapa bakal bersyukur Ya ??. bersyukur karena nasib yang ia dapatkan saat ini bisa ia jadikan pelajaran untuk pengalaman selanjutnya, dan juga orang yang rasional akan bersyukur karena sebetulnya secara statistik probabilitas bagi dia untuk terkena kecelakaan di jalan, Terkena penyakit dan hal-hal buruk lainnya itu sebenarnya cukup tinggi, orang yang rasional juga gak akan terlalu peduli kalau uangnya hilang toh kalau dipikir-pikir secara rasional kita hanya salah satu makhluk hidup yang hoki.

Kebetulan juga memiliki tempat tinggal di bumi ini di tengah milyaran bintang dan berbagai planet lain yang ada di Alam semesta, untuk hidup aja manusia itu sudah hoki. Kenapa kita harus kesal karena hal tidak penting seperti kehilangan uang yang sebetulnya bisa kita cari lagi esok hari.

Nah, ini adalah contoh dari orang yang menerapkan Stoicism. Jangan salah Meskipun orang yang Stoic banget itu percaya sama takdir dan rencana besar Tuhan, bukan berarti orang Stoic itu nggak rasional, Justru orang stoic adalah orang yang sangat rasional dan bisa mengontrol emosi yang dialami dan persepsi terhadap kejadian apapun yang menimpanya.

Sekeren itulah Filosofi Stoicism, makanya nggak Heran gue ngelihat juga sekarang trend terhadap Stoicism itu mulai meningkat, wajar aja karena emang ini adalah pandangan hidup yang keren banget dan pandangan hidup ini adalah pandangan yang menurut gua sangat memanusiakan manusia karena Stoicism membedakan kita dengan makhluk hidup lain yaitu menekankan bahwa kita homo sapiens adalah makhluk yang rasional dan itulah yang membedakan kita dengan makhluk hidup yang lain. Gitu aja sih sedikit penjelasan singkat tentang filosofi stoic atau filosofi teras.

Teuku Raja

Philosophy and Psychology Addict, Culture and Humanity Activist, and Historical, Social, Technician Sains Enthusiast

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak